Disusun
oleh :
Rita
Andriani / 13102241034
Pendidikan Luar Sekolah
Universitas Negeri Yogyakarta
MASALAH SOSIAL
Menurut
Soerjono Soekanto Masalah sosial
adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi benterokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat..
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai
dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah
sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam
masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti
tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan
lain sebagainya. Berikut ini beberapa paparan tentang masalah social :
1.
Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang
tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan
nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu
masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Adapun faktor – faktor yang mendorong timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut :
Adapun faktor – faktor yang mendorong timbulnya pengangguran adalah sebagai berikut :
·
jumlah
pencari kerja lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan
antara supply and demand).
·
kesenjangan
antara kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar
kerja.
·
masih
adanya anak putus sekolah dan lulus tidak melanjutkan yang tidak terserap dunia
kerja/berusaha mandiri karena tidak memiliki keterampilan yang memadai.
·
terjadinya
pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global.
·
terbatasnya
sumber daya alam di kota yang tidak memungkinkan lagi warga masyarakat untuk
mengolah sumber daya alam menjadi mata pencaharian.
Penganggur itu
berpotensi menimbulkan kerawanan berbagai kriminal dan gejolak sosial, politik
dan kemiskinan. Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap
individu yang mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:
·
Pengangguran dapat menghilangkan mata
pencaharian
·
Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
·
Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan
social politik.
·
Bertambahnya tingkat kemiskinan
·
Timbulnya kriminalitas di kalangan masyarakat
Berbagai
solusi atau kebijakan untuk mengatasi masalah pengangguran, yaitu :
a.
Pengembangan mindset dan wawasan pengangguran.
b)
Segera melakukan pengembangan kawasan-kawasan,
khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun
fasilitas transportasi dan komunikasi.
c)
Segera membangun lembaga sosial yang dapat
menjamin kehidupan penganggur.
d)
Segera menyederhanakan perizinan karena dewasa
ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan
Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi masyarakat
secara perorangan maupun berkelompok.
e)
Mengembangkan suatu lembaga antarkerja secara
profesional.
f)
Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang
akan dikirim ke luar negeri.
g)
Upayakan untuk mencegah perselisihan hubungan
industrial (PHI) dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
2.
Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi yang disebabkan
kerena beberapa kekukarangan dan kecacatan individual baik dalam bentuk
kelemahan biologis, psikologis maupun kultural yang menghalangi seseorang
memperoleh kemajuan dalam kehidupannya.
Menurut
pendekatannya kemiskinan merupakan kurangnya kemapuan intelektual, kurangnya
keterampilan kemapuan untuk menghadapi persoalan disekitarnya.Kurang adanya
kepentingan terhadap pendidikan. Ini yang membuat adanya masalah kemiskinan,
banyak yang beranggapan bahwa pendidikan tidaklah penting atau belumlah
penting, banyak yang berangggapan daripada sulit dan banyak untuk mengeluarkan
biaya untuk sekolah, lebih baik anak anak mereka ikut bekerja mencari uang,
seperti orang tua mereka.
Contoh
kecil saja jika pemerintah mengeluarkan program pengalihan minyak tanah ke gas,
adanya kompor gas gratis dari pemerintah, namun ternyata dalam krnyataannya
masih ada masyarakat kita yang belum mendapatkan bantuan tersebut. Hal tesebut
bisa saja karena masyarakat tersebut kurang mendapatkan informasi. Dari kurangnya
informasi inilah mereka sulit untuk berkembang atau bisa saja pemerintah
kurang melibatkan mereka dalam hal hal tertentu, yang seharusnya perwakilan
dari mereka mendapatkan informasi atau di beri kesempatan untuk berpartisipasi
dalam melesaikan suatu masalah atau tdak adanya kesempatan untuk berpartisipasi
dalam mengambil keputusan.
Intinya
kurangnya perhatian pemerintah kepada masyarakat atau masyarakat itu sendiri
yang memang membatasi untuk diri mereka sendiri yang memang enggan dalam
berpartisipasi. Bisa juga disebabkan kurangnya rasa menghargai satu sama lain,
masyarakat kurang menghargai orang orang yang memiliki keterbatasan untuk
mengembangkan kteatifitas mereka.
Penanganan Masalah Berbasis Masyarakat meliputi
berbagai hal diantaranya: Mengembangkan system sosial yang responsive;
Pemanfaatan modal sosial; Pemanfaatan Institusi Sosial; Optimalisasi
Konstribusi Dalam pelayanan sosial; Kerjasama dan jaringan
Terdapat 5 strategi utama dalam upaya
penaggulangan masalah kemiskinan diantaranya:
a)
Perluasan kesempatan kepada kelompok miskin
dalam pemenuhan hak-hak dasar dan peningkatan taraf hidup secara
berkelanjutan
b)
Pemberdayaan kelembagaan masyarakat guna lebih
memungkinkan partisipasi kelompok miskin dalam pengambilan keputusan kebijakan
publik
c)
Peningkatan kapasitas untuk mengembangkan
kemampuan dasar dan kemampuan berusaha kelompok miskin agar dapat
memanfaatkan perkembangan lingkungan
d)
Perlindungan sosial dan rasa aman terutama bagi
kelompok rentan
e)
Penataan kemitraan global
3.
Kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial adalah sebuah fenomena yang terjadi
pada masyarakat Indonesia dan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh
perbedaan dalam hal kualitas hidup yang sangat mencolok. Fenomena ini dapat
terjadi pada negara manapun. Dalam hal kesenjangan sosial sangatlah
mencolok dari berbagai aspek misalnya dalam aspek keadilanpun bisa terjadi.
Antara orang kaya dan miskin sangatlah dibedaan dalam aspek apapun. Dapat dicontohkan Disaat banyak orang-orang miskin kedinginan karena
pakaian yang tidak layak mereka pakai,namun banyak orang kaya yang berlebihan
membeli pakaian bahkan tak jarang yang memesan baju dari para designer seharga
250.000 juta,dengan harga sebnyak itu seharusnya sudah dapat memberi makan
orang-orang miskin yang kelaparan. Salah satu akibat dari semakin meningkatnya kesenjangan sosial adalah: Terjadi
kriminalitas. Banyak rakyat miskin yang
terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, seperti mencopet,
mencuri, judi, dll.
Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah
kesenjangan sosial yang terjadi di Indonesia:
a. Menomorsatukan
pendidikan
b. Menciptakan lapangan
kerja dan meminimalis Kemiskinan
c. Meminimalis KKN dan
memberantas korupsi.
d. Meningkatkan system
keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia
hukum.
4. Kenakalan
Remaja
Masalah
kenalan remaja merupakan masalah yang kompleks terjadi di berbagai kota di
Indonesia. Sejalan dengan arus globalisasi dan teknologi yang semakin
berkembang, arus informasi yang semakin mudah diakses serta gaya hidup
modernisasi, disamping memudahkan dalam mengetahui berbagai informasi di
berbagai media, di sisi lain juga membawa suatu dampak negatif yang cukup
meluas di berbagai lapisan masyarakat. Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2007)
menunjukkan jumlah remaja di Indonesia mencapai 30 % dari jumlah penduduk, jadi
sekitar 1,2 juta jiwa. Hal ini tentunya dapat menjadi asset bangsa jika remaja
dapat menunjukkan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi
petaka jika remaja tersebut menunjukkan perilaku yang negatif bahkan sampai
terlibat dalam kenakalan remaja.
Kondisi
remaja di Indonesia saat ini dapat digambarkan sebagai berikut :
·
Pernikahan usia remaja
·
Sex pra nikah dan Kehamilan tidak dinginkan
·
Aborsi 2,4 jt : 700-800 ribu adalah remaja
·
MMR 343/100.000 (17.000/th, 1417/bln, 47/hr perempuan
meninggal) karena komplikasi kehamilan dan persalinan
·
HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000 terinfeksi
(fenomena gunung es), 70% remaja
·
Miras dan Narkoba.
Kenakalan
remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak
dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat
banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi,
anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat
dengan mata kepala saya sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompelks
saya, ditangkap/diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau
yang lebih kita kenal dengan ganja.
Hal ini
semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut: kurangnya kasih sayang orang tua, kurangnya
pengawasan dari orang tua, pergaulan dengan teman yang tidak sebaya, peran dari
perkembangan iptek yang berdampak negative, tidak adanya bimbingan kepribadian
dari sekolah, dasar-dasar agama yang kurang, tidak adanya media penyalur bakat
dan hobinya, kebasan yang berlebihan, masalah yang dipendam
Untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
·
Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal
apapun.
·
Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang.
contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih
sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang
sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang
harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas
tersebut.
·
Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya
beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan
dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya
hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin
seharusnya belum perlu dia jalani.
·
Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi
seperti tv, internet, radio, handphone, dll.
·
Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah
tempat anak lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
·
Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini,
seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman
kepercayaannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar